72 tahun sudah bangsa Indonesia
merayakan dan memperingati hari kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus
1945 setelah sebelumnya mengalami penjajahan selama berabad-abad oleh kolonial
belanda, dan beberapa tahun oleh Negara asal matahari terbit; Jepang. Jika kita
ingin mencoba kilas balik detik-detik peristiwa deklarasi kemerdekaan, akan kita
dapati bahwa para pemuda dari kalangan tokoh-tokoh terpelajar dan terdidiklah
yang mengusulkan proklamasi kemerdekaan indonesia. Tidak kurang dari 10 orang pemuda
terpelajar terlibat dalam inisiatif berbahaya ini, mereka bukan tidak
mengetahui resiko dari sebuah peristiwa ini, namun karena mereka menyadari akan
pentingnya sebuah kemerdekaan dan kedaulatan.
Kata Kemerdekaan tidak bisa
dilepaskan dari kata kedaulatan, karena kemerdekaan suatu bangsa yang
sebenarnya manakala bangsa itu sendiri berdaulat atas segala hal yang menjadi
hak dan bagian dirinya. Apalah arti dari sebuah bangsa yang majemuk dan kaya
tanpa kemerdekaan, demikian pula hal nya dengan kemajemukan bangsa, bahasa,
budaya dan sebagainya tak ada artinya tanpa kedaulatan.
Kemerdekaan dan kedaulatan tak hanya
terbatas pada pembahasan suatu Negara, wilayah atau pemerintahan. Kemerdekaan
yang sebenarnya memiliki arti luas dalam sebuah kehidupan bagi manusia. Karena
manusia itu sendiri pada hakikatnya terlahir dalam lingkaran kemerdekaan atau
dengan kata lain; kebebasan. Saat allah swt. menganugerahkan pada manusia akal
sebagai alat berpikir Ia sertakan pada manusia kemampuan untuk dapat memilih mana
yang baik dan mana yang buruk. Dengan kemampuan inilah manusia bebas memilih antara
kebaikan dan keburukan bagi dirinya, Disini pulalah manusia berdaulat atas
dirinya dan atas setiap yang menjadi pilihannya. Maka kebebasan, dan
kemerdekaan adalah hal tak terpisahkan dari diri manusia, karena ia merupakan
hal terpenting dari sebuah kehidupan.
Sebagai sebuah gambaran akan arti
Kemerdekaan yang memiliki nilai sangat penting dalam kehidupan manusia, adalah
terjadi pada zaman Rosulullah SAW. saat Beliau di tahun kedelapan hijriah
bersama sepuluh ribu pasukan muslimin yang bertolak dari kota Madinah menuju
kota Makkah guna pembebasan kota Makkah, yang kita sebut dengan peristiwa fathu
makkah. Saat itu Nabi saw mengatakan pada semua penduduk Makkah “antum thulaqo”
yang bisa kita artikan sebagai “kalian saat ini merdeka”.
Kemerdekaan sebenarnya bukanlah
sebuah kata-kata “merdeka” yang hanya dikatakan dan digaungkan oleh bangsa
Indonesia di setiap tanggal 17 agustus di tiap tahunnya, namun kemerdekaan yang
semestinya direfleksikan oleh berbagai kalangan dari mulai anak-anak hingga
lansia, dan dalam berbagai hal kehidupan; baik pendidikan, ekonomi, politik,
budaya, agama dan lain sebagainya.
Memaknai arti kemerdekaan dalam
bidang pendidikan dapat direfleksikan dalam bentuk upaya guru menstimulus para
peserta didik untuk bisa mengembangkan skill dan kemampuan mereka dalam
berbagai bentuk kegiatan, sehingga setiap individu dari peserta didik dapat
menemukan jati dirinya dan bakat kemampuannya yang akan digunakan dimasa depannya
kelak. Selain itu Kemerdekaan pun dapat direfleksikan dalam sebuah system
pembelajaran, dimana para peserta didik dapat melakukan pembelajaran secara
individu, dan guru memposisikan diri mereka sebagai advisor. System
pembelajaran ini disebut sebagai individualized learning yang akan menghasilkan
peserta didik agar memiliki semangat untuk belajar dan memiliki jiwa
kemandirian dalam menghadapi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan. Maka dengan
system pendidikan inilah setiap orang dapat tercerminkan kemerdekaannya. karena
pendidikan itu sendiri pada hakikatnya adalah senjata untuk mengubah dunia demi
menggapai kemerdekaan, seperti apa yang disampaikan oleh Nelson Mandela tokoh
perubahan dan kemerdekaan Afrika Selatan, “education is the most powerpul
weapon which you can use to change the world and get freedom”.
Memaknai Arti kemerdekaan dalam
bidang ekonomi dapat direlfleksikan dalam kemandirian ekonomi, dimana warga
Negara Indonesia bukan saja dapat memenuhi segala kebutuhannya melalui hasil
produk yang mereka hasilkan, namun justru dapat menciptakan lapangan pekerjaan
baru yang hal itu dapat meningkatkan nilai produktifitas para warganya dan
meningkatkan pertumbuhan nilai ekonomi suatu Negara. sehingga bangsa Indonesia
tidak menjadi kaum konsumen yang pasif yang menyandarkan dirinya pada gejolak
pasar global namun secara aktif dapat bersaing dengan Negara lain dalam
menghadapi persaingan ekonomi global.
Dalam memaknai arti kemerdekaan
dalam politik dapat direalisasikan dari indefendesi suatu bangsa untuk menentukan
masa depan bangsa itu sendiri, dimana semua lapisan masyarakat dapat
berpartisipasi secara sadar dan sukarela dalam membangun kemajuan bangsa dan
Negara tanpa mesti diintervensi oleh pihak manapun bahkan oleh pihak luar
negeri sekalipun. Keikutsertaan para lapisan masyarakat dalam menentukan nasib
negaranya adalah sebagai suatu refleksi kemerdekaan yang terbentuk dalam
demokrasi, dimana setiap individu berhak memiliki peran lagnsung ataupun tidak
langsung menyampaikan aspirasinya untuk menggapai sebuah kemajuan dan
mendapatkan keadilan.
Memaknai arti kemerdekaan dalam
bidang budaya dapat direfleksikan melalui upaya pemerintah dan bangsa Indonesia
dalam memelihara dan melestarikan berbagai macam kebudayaan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia, sehingga setiap budaya dapat telestarikan secara murni oleh
setiap lapisan masyarakat, tanpa harus terkontaminasi oleh penjajahan budaya
Negara lain yang masuk guna merusak mental setiap bangsa, karena kebudayaan
suatu bangsa pada hakikatnya adalah kekayaan terbesar yang dimiliki suatu
bangsa tersebut. Maka tidak salah jika beberepa ahli antropologi mengatakan
“kebudayaan suatu bangsa adalah jati dirinya, maka saat ingin menjajah suatu
bangsa, maka kuasai dan rusak budayanya”. Memaknai arti kemerdekaan dalam
beragama dan berkeyakinan dapat direfleksikan dalam upaya pemerintah khususnya
dan masyarakat secara bebas pada umumnya dapat menjamin setiap individu bangsa
Indonesia untuk menjaga keyakinan beragama mereka dan menjalankan ritual dari
keyakinan mereka tanpa harus saling menyakiti dan mengganggu atau menistakan
satu dengan yang lainnya. Karena keyakinan agama adalah hal mendasar dalam
kehidupan yang justru akan tereflesikan dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa, sehingga hal ini sangat memerlukan arti yang mendasar dari sebuah
kata merdeka. Hal ini seperti yang dilakukan oleh rasulullah saw pada peristiwa
fathu makkah, atau apa yang dilakukan oleh para khulafaurrosyidin dalam
memelihara kebebesan dalam kehidupan beragama setiap individu.
Pada akhirnya, bahwa Kemerdekaan
suatu bangsa atau individu manusia tidak terbatasi pada bidang tertentu saja
seperti yang disampaikan oleh penulis diatas, karena pada dasarnya kemerdekaan
adalah kehidupan yang merupakan hak dari setiap manusia, ia mesti dijaga, disyukuri
serta diperhatikan oleh setiap manusia itu sendiri. Karena disaat setiap
manusia butuh kehidupan, maka ia butuh kemerdekaan. Wallahu a’lam