Pages

Subscribe:

Labels

Sabtu, 27 Februari 2016

BERGERAKLAH DAN MENGGERAKKAN !!

"Bergeraklah dan Menggerakkan" Ungkapan tersebut sekilas terlihat sederhana, tapi jika kita lebih mendalami nya dan merenungkannya lebih jauh akan kita temukan makna yang besar. 


bergerak artinya pindahnya sesuatu dari satu tempat ke tempat lain dalam dua dimensi waktu. sebaliknya, diam adalah menetapnya sesuatu dalam 2 dimensi waktu pada satu tempat. pergerakan tidak terbatas pada ruang dan waktu, tapi pada segala sisi dan ruang kehidupan. pergerakan ini menandakan adanya sebuah kehidupan. dan sudah semestinya bahwa hidup mesti menggerakkan.

Bumi berotasi dan berevolusi menandakan adanya sebuah kehidupan, jam yang terus berdetak menandakan adanya kehidupan, mahluk hidup yang berkembang biak tanda sebuah kehidupan, bahkan bayi yang ada dalam janin mesti bergerak sebagai tanda adanya sebuah kehidupan. karena air yang bersih tidak pernah diam dalam satu tempat pada waktu yang lama, maka
manusia yang hidupnya baik tandanya adanya pergerakan.

namun manusia yang benar-benar hidup tak berhenti hanya pada kata bergerak individunya, tapi mesti menggerakkan (hal lain). saat manusia hanya bisa bergerak untuk dirinya saja, maka ia bersifat pasif, dengan kata lain ia hanya menghidupi kecukupan dirinya, memenuhi kebutuhannya dan sebatas menunaikan kewajiban dirinya. 

Islam selalu menekankan bahwa seorang muslim tak hanya berhenti pada satu titik hanya bergerak saja, tapi mesti bisa menggerakkan orang lain. karena inilah bukti bahwa dirinya bermanfaat untuk orang lain. filosofi air yang bergerak, selalu turun dari dataran tinggi menuju dataran rendah, tapi air yang menggerakkan tak hanya menurunkan dirinya dari dataran rendah, tapi bisa menghasilkan unsur lainnya, salah satunya seperti menghasilkan energi listrik. maka air yang baik untuk ibadah, bukan air yang air suci secara zat nya saja, tapi ia pun dapat mensucikan. bukan yang berwarna atau harum, tapi yang murni serta suci. begitu pula dengan manusia, bukan dengan jabatan dan ketenaran (harumnya nama) agar dapat bermanfaat, karena tak ada yang bisa menghantarkan dirinya bermanfaat selain kesucian diri (hatinya) dan kemurnian serta ketulusan hatinya.

Saat adanya sebuah pergerakan yang timbul dari adanya bergerak dan menggerakkan maka secara otomatis akan terjadi adanya sebuah gesekan. gesekan ini pada dasarnya adalah bukti adanya gerak. ini adalah bagian dari sunnatullah. namun tak sedikit orang yang hanya berhenti mempermasalahkan adanya pergerakan yang menghasilkan gesekan dan lupa dengan tujuan akhir dari sebuah pergerakan, padahal sebenarnya gesekanlah tanda dari sebuah pergerakan. 

Dalam organisasi yang bergerak dan menggerakkan gesekan selalu ada, dan hal ini adalah biasa. namun berapa banyak anggota dari organisasi mempermaslahkan adanya gesekan ini. maka dalam dunia pendidikan hal ini bisa dikatakan sebagai dinamika pendidikan organisasi. manusia yang hidup selalu dihadapkan pada satu aspek permasalahan yang ditimbulkan dari sebuah keputusan atau pilihan, hakikat permasalahan ini adalah bukti adanya sebuah pergerakan, dan pergerakan adanya bukti dari sebuah kehidupan. maka benar seperti apa yang dikatakan banyak orang bahwa masalah adalah buah dari sebuah kehidupan, orang yang hidup selalu berhadapan dengan permasalahan.

Bergerak, menggerakkan, dan permasalahan adalah buah dari kehidupan. bukankah allah swt yang menciptakan manusia beserta akalnya, juga memberikan masalah agar akalnya dapat difungsikan untuk berpikir keluar dari permasalahan?! rasanya tidak mungkin allah menciptakan hardware tanpa perangkat lunak untuk menyelesaikan sesuatu. bukankah nabi adam bergerak hati dan pikirannya untuk memakan buah dari pohon yang allah larang. hasil dari pergerakan itu adalah permasalahan dalam bentuk kesalahan. namun dari kesalahan itu, terlahirlah kata ampunan dan pengharapan untuk menjadi yang lebih baik sehingga melahirkan kata perbaikan..

wallahu a'lam..

Kamis, 25 Februari 2016

Belajar Dari Coach Carter


Ini adalah sebuah judul film yang bertemakan nuansa pendidikan, yang penuh dengan syarat nilai nilai kedisipilnan dan komitmen dalam membangaun diri demi masa depan.
carter yang merupakan seorang mantan pemain basket handal dari sebuah SMU di sebuah kota di Amerika, mampu membuktikan bahwa bermain basket bukan hanya berpikir bagaimana bermain baik dan mendapatkan poin serta memenangkan pertandingan, tapi basket dapat mengajarkan arti kesungguhan dan kedisiplinan. hal itu dapat dilihat dengan cara ia mendapatkan beasiswa pendidikan secara penuh dari universitasnya berkat permainan basket.
film ini mengajarkan banyak hal, antara lain saat carter memulai kegiatan melatih para pemain basket ini dengan sebuah kepercayaan. sederhana sekali ia hanya meminta agar antara pemain dan pelatih memanggil kata pak, atau dalam bahasa inggris dikatakan "sir". dengan hal ini satu sama lain dapat menimbulkan sebuah respek dan penghormatan. 

selanjutnya ia tak segan tuk mengeluarkan pemain satu atau dua jika mereka dinilai tidak patuh dan percaya penuh terhadap dirinya sebagai pelatih. ini menunjukan sebuah konsistensi seorang pelatih dalam menanamkan sebuah nilai. ia mesti berani mengambil resiko, dan meyakini bahwa setiap langkah dan keputusan yang diambil adalah benar. 
dalam sesi latihan perdana, ia lebih mengandalkan fisik para pemain untuk terus berlari dan bergerak, ia katakan bahwa tidak ada 1 detik pun tanpa pergerakan. hal ini tentunya menjadi sebuah kekuatan tambahan dalam diri para pemain mana kala dalam sebuah pertandingan, dimana poin mereka sama persis dengan tim lawan yang sudah kelelahan, sedangkan waktu terbatas. maka dengan kekuatan fisik mereka berusaha untuk menguasai permainan, hingga permainan pun berakhir dengan kemenangan tim carter.

dinamika latihan basket tidak berhenti disitu, carter yang tegas namun cerdas dalam melihat potensi para pemain basketnya selalu tak segan untuk memberikan sangsi latihan fisik berupa kelipatan 500 push up. hal itu terlihat saat para pemainnya mengolok-olok tim lawan saat mereka berhasil lebih unggul dalam poin. carter tak suka dengan hal sepele itu, karena pemain tangguh semestinya bisa mengalahkan permainan dengan sebuah kehormatan. sehingga menang atau kalah dengan kebanggaan.

carter pun tak berhenti hanya melatih fisik para pemain basket saja. namun ia sangat memperhatikan sisi kecerdasan dan mentalitas para pemain. ia geram sekali saat para pemain yang dia bawa menang dari pertandingan, namun berakhir dengan poya-poya dan pesta. ia memarahi dan memberikan sangsi latihan fisik 500 push up. demikian pula dengan perhatiannya terhadap sisi kecerdasan intelektualitas para pemain, ia tak mau jika para pemainnya sukses dilapangan bermain bola dengan baik, merebut bola dengan sungguh-sungguh tapi malas-malasan dikelas dan tak sungguh-sungguh didepan buku.
oleh karena itu ia pun menargetkan bahwa IPK bagi para pemain adalah 3.3, selain itu ia pun meminta laporan akademik secara rutin kepada para pengajar tentang perkembangan mereka di kelas. saat ia menemukan bahwa para pemain tidak aktif dikelas dan memiliki standar nilai yang kecil ia pun mengunci lapangan basket dan meminta para pemain tuk belajar di perpustakaan, didampingi para guru.

hari demi hari yang dilalui para pemain dengan belajar di perpus tak sebaik yang dikira oleh carter, keputusannya untuk memberhentikan permainan, latihan dan pertandingan menuai protes dari para orang tua, dan para murid SMU. permainan terhenti, kebanggaan sekolah pudar karena tim basket tidak bermain dalam berbagai pertandingan serta penguncian lapangan basket. protes dimulai dari para orang tua, hingga teror dari para anak-anak SMU,  hingga berakhir dengan diadakannya sidang oleh komite sekolah yang menuntut untuk dibukanya penguncian lapangan basket. dalam persidangan tersebut, carter menerangkan bahwa maksud dan tujuannya adalah baik, agar para pemain tidak hanya berhenti sebagai pemain bola basket di SMU saja, tapi basket pun dapat mengantarkan mereka untuk meraih masa depan, dengan cara menyeimbangkan antara sekolah dan olah raga. 

persidangan yang alot tu pun tak berakhir indah seperti kemenangan yang selalu didapatkan tim carter, para komite sekolah memutuskan agar lapangan dibuka dari penguncian. dengan langkah lesu menuju lapangan bola basket yang tak terkunci, maka ia pun mengundurkan diri dari kepelatihan tim bola basket ini.
namun ia kaget saat melihat para pemain yang ada ditengah lapangan, sedang duduk meja dan kursi perpustakaan. " mereka bisa saja memaksa kami untuk dibukanya lapangan ini, tapi mereka tak bisa memaksa kami untuk bermain, kami akan melanjutkan target kami disemester ini." itulah ucapan para pemain tim basket yang tetap setia dan percaya bahwa pelatihnya akan memberikan yang terbaik bagi masa depannya.
film ini berakhir dengan kekalahan tim basket carter di pertandingan melawan tim basket no 1 tingkat nasional, namun 6 pemain dari tim basket carter ini berhasil mendapatkan beasiswa dari 6 universitas yang berbeda.

hal ini membuktikan bahwa olah raga bukan saja mengajarkan saja arti bergerak dan menang, tapi mengajarkan banyak hal yang terkandung didalamnya. motivasi, disiplin adalah salah satu dari nilai-nilai yang diajarkan dalam olah raga, karena fisik mental dan otak mesti sejalan jika ingin meraih kesuksesan.
permainan dalam olah raga terkadang menjadi metode efektif dalam belajar di kelas.

Rabu, 24 Februari 2016

sebuah konsekwensi dari suatu pilihan

Pada awal penciptaan manusia pertama, terjadi sebuah polemik, ditunjukan adanya dialog antara allah swt dan para malaikat. polemik seperti adalah bentuk dari sebuah contoh dinamika kehidupan, dimana rencana Allah sebagai khaliq yang maha mengetahui akan semua mahluknya dipertimbangkan keputusan-Nya oleh para malaikat. hal itu tertulis dalam surat albaqoroh.

kata kholifah bukan sebuah hal yang sederhana, dalam pandangan para malaikat, terlebih lagi seorang kholifah dibumi. lepas dari sebuah latar belakang pengetahuan malaikat yang terbatas, atau adanya pengalaman. namun sikap reaktif dari para malaikat menunjukan adanya sikap kontra mereka sambil mengatakan



disini terlihat adanya sebuah nilai, yang terlahir dari sebuah keyakinan atau i'tiqod. selain kata kholifah, tapi adapula kata man yufsidu.. dan nusabbihu.. 
nilai yang dilahirkan menunjukan bahwa malaikat merupakan mahluq ciptaan, yang dimaksudkan tanpa sebuah pilihan kecuali taat kepada Allah Swt. atau disebut juga تكوينا. hal ini tentu saja berbeda dengan keberadaan jin dan manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk sebuah pilihan, yaitu syariat atau dikatakan sebagai تشريعا. 

iblis yang merupakan bagian dari jin, terbentuk sebagai mahluk yang setara dengan manusia. hal itu bisa dilihat dari bagaimana ia membangkang terhadap perintah allah swt untuk sujud kepada adam as. malah ia justru meminta penangguhan pada allah dan berjanji akan menggoda anak cucu manusia yang menyebabkannya dikeluarkan dari surga. disini pula allah mengajarkan bahwa iblis adalah mahluk yang akan menjadi musuh dari manusia yang taat pada allah.
ajaran allah tentang kedudukan iblis sebagai musuh manusia ini disebut dengan mashdar ilahi, atau kita sebut dengan sumber pengetahuan dari allah.

sebuah pertanyaan terbersit dalam diri kita, mengapa iblis hanya ingin menggoda manusia, dan tidak kepada para malaikat juga? bukankah mereka juga sama-sama yang taat pada allah swt? hal ini menunjukan bahwa malaikat bukanlah mahluk yang diciptakan sama seperti manusia dan jin yang didalamnya juga iblis. para malaikat hanya diciptakan hanya dengan 1 pilihan, yaitu taat pada Allah. sedangkan manusia dan jin diciptakan dengan 2 pilihan, taat atau membangkang.

adam dan hawa diciptakan bukan tanpa tujuan tentunya, maka tujuan inilah yang menentukan sebuah konsekwensi dari sebuah penciptaan. ketika adam dan hawa diperintahkan untuk tinggal disurga, dengan sebuah konsekuensi tidak mendekati sebuah pohon. maka dari sinilah iblis menggoda mereka dengan sebuah godaan, "bahwa tidaklah allah melarang kalian berdua makan sesuatu dari pohon itu selain agar kalian menjadi malaikat atau mahluk abadi". 
saat itu pula manusia berpikir dengan akalnya akan sebuah nilai " keabadian" yang hal ini menjadi pilihan manusia. dan berakhir dengan sebuah konsekensi terlahir dari pilihannya, terhina dan malu. hal itu disebabkan oleh mahluk yang sudah jelas menjadi musuhnya. 
cara manusia membuat kesimpulan dengan pikirannya inilah yang disebut dengan mashdar basyari, atau disebut juga sumber pengetahuan yang berasal dari akal pikir manusia yang terbatas.

bersambung..

Senin, 22 Februari 2016

pendidikan gagal - mendidik kegagalan - menggagalkan pendidikan

"didiklah anakmu sesuai dengan zamannya", ungkapan tersebut sering dinyatakan dan dikatakan sebagai himbauan kepada para pendidik terutama orang tua untuk mengajarkan cara hidup yang baik dan benar kepada anak-anaknya, dan guru kepada muridnya. kalimat "sesuai dengan zamannya" memiliki arti yang sangat luas, karena sesuai artinya cocok, cocok artinya ada keserasian. maka pendidikan yang diberikan mesti serasi, dengan alam dan pola pikir, bahkan kemampuan anak. 

setiap orang memiliki tujuan dan ambisi dari sebuah kehoidupan, dan hal itu dilatar belakangi dari apa yang ia yakini, atau dalam istilah lain adalah "al-mu'taqodat". keyakinan ini membentuk cara berpikir seseorang, dan anggapan yang membentuk sebuah nilai-nilai atau "al-qiyam". dan nilai ini lah yang membulak balikan cara kita menyikapi sesuatu terutama tujuan hidup. tujuan yang dalam istilah arab dikatakan "al-ahdaf" akan menjadi tolak ukur kita dalam bersikap. karena tujuan inilah lahirlah sebuah pemikiran akan sebuah tatanan prilaku atau ahlak/ suluk.  

pendidikan disebuah negara atau daerah terbentuk dari nilai-nilai tersebut diatas, almu'taqodat - alqiyam - alahdaf - assuluk. maka indonesia yang tumpuan atau sumber terbentuknya sebuah aturannya adalah pancasila yang mengandung nilai-nilai pokok dalam berbangsa dan bernegara, maka kemudian dijabarkan dalam UUD 45, tersebutlah didalamnya bahwa tujuan dari pendidikan Indonesia adalah "mencerdaskan kehidupan bangsa". oleh karena itulah singkatnya, bahwa tatanan kehidupan bernegara di indonesia terlahir dari tujuan yang dicetuskan. 

fenomena korupsi yang merupakan bagian dari sebuah kehidupan berbangsa indonesia adalah bagian dari hasil pendidikan indonesia. dimana nilai-nilai pendidikan hanya mengandung nilai intelektualitas, bukan nilai spiritualitas. 

Minggu, 21 Februari 2016

Menepis Anggapan, Menuai Harapan



akhir-akhir ini saya sering didatangi ditelpon oleh seseorang yang ingin sekali melanjutkan studinya di luar negeri, tak lain dan tak bukan adalah murid saya. maklum karena memang ia sedang mempersiapkan administrasi kelengkapan untuk pendaftaran universitas di timur tengah. timur tengah memang merupakan tempat yang cocok untuk menimba ilmu apapun itu, terutama agama. karena di timur tengah inilah allah menurunkan para nabinya. sehingga secara lingkungan sangat mendukung untuk mempelajari agama, terlebih lagi bahasa arab yang ia merupakan bahasa agama islam, bahasa alquran dan bahasa daerah tersebut.


mimpi kuliah di timur tengah memang sudah lama saya idamkan sejak lulus pondok pesantren di gontor. universitas islam madinah adalah impian saya melanjutkan studi saat itu. tak ada universitas yang paling saya idamkan selain lembaga yang berada di kota nabi di kuburkan. bukan hanya karena keilmuannya yang menjanjikan, tapi beasiswanya yang menggiurkan, terlebih lagi bisa selalu mengunjungi makam nabi Muhammad SAW. dan umroh serta haji ke baitullah. rasanya tak ada kota yang paling dirindukan saat itu selain 2 kota suci ini.

saat masa studi kadaluarsa ijazah tingkat smu berakhir, datang masa ijazah s1. mimpi kuliah di UIM dikubur sudah, karena menurut perhitungan usia dan umur ijazah sudah tidak memungkinkan. kini harapan itu berganti menuju univesitas raja saudi. atau lebih dikenal KSU di ibu kota, Riyadh. banyak orang yang mengatakan bahwa mengambil jenjang s2 s3 di negeri orang, terutama timur tengah adalah sebuah hal yang mustahil, dikarenakan setiap kampus disana hanya akan menerima lulusan tingkat strata alumni mereka sendiri. ungkapan inilah yang selalu menjadi penghalang bagi para pencari harapan ke timur tengah. padahal tidak semua universitas memberlakukan aturan demikian. diantara universitas yang membuka harapan itu adalah KSU. universitas ini membuka jenjang s2 atau s3 untuk para pelajar non arab yang hendak melanjutkan studi dalam bidang apapun, namun persyaratan standar internasional berlaku, yakni toefl, ielts, gmat atau yang lainnya.

mengejar mimpi mendapatkan beasiswa memang memerlukan sebuah keyakinan kuat dan tekad, tentunya mesti dibarengi dengan doa yang kuat pula. tak lupa bersyukur adalah rahasia dari sebuah kesuksesan, karena bisa jadi Allah tak memberikan wujud dari mimpimu, karena kamu tak pernah belajar bagaimana menjadi seorang yang mudah bersyukur. selanjutnya hilangkan anggapan-anggapan orang lain tentang mimpi kita, hiraukan orang-orang yang mengatakan ketidak mungkinan, pemimpi sejati selalu meyakini tak ada yang tak mungkin, selama Allah menghendaki. karena segala apa yang ada didunia ini penuh misteri, bukankah Allah terlah membuktikan bahwa api yang panas tak dapat membakar nabi Ibrahim As. dan air laut tak dapat menenggelamkan Nabi Musa As. serta Burung merpati jg sarang laba-laba bisa mengelabui orang-orang quraisy dari keberadaaan nabi Muhammad SAW yang hendak dibunuh.

mimpi itu bukanlah sebuah angan-angan kosong, ia tak ubahnya adalah harapan yang selalu dinanti wujudnya. wallahu 'alam..

Antara Api & Air (1)



malam hari di negeri syam yang sunyi diselimuti hawa dingin yang menusku setiap jengkal tubuh dan tulang membuat badan sedikit tak berdaya tuk tidak berusaha mendapatkan kehangatan, walau dari balik selimut atau hangatnya dafaya si penghangat ruangan. tapi kedinginan tu tak berhenti disana, ia menjalar ke pikiran yang selalu mengirimkan sinyalnya ke perut sehingga selalu manjadikannya lapar. tak ada solusi tuk lapar selain makan, dan tak ada makanan selain memasak. maka keputusan memasak nasi adalah solusi bagi manusia indonesia yang lapar ini. terlebih lagi hari ini bagian tinggal dirumah sahabat, menemaninya yang seolah-olah kesepian
menunggu waktu kedatangan istrinya.
kali ini magiccom sebagai alat canggih menanak nasi tak didapatkan, karena memang tak ada alat yang lebih canggih serta murah selain barang indonesia, walaupun sebenarnya bukan buatan negeri seribu pulau itu. maka panci adalah jawabannya. tanpa dasar pengalaman nasi pun dimasukan beserta air ditaruh diatas api yang besar. sebuah pikiran logis mengalir bahwa api yang besar dapat dengan cepat mematangkan nasi. 30 menit sudah api membakar dan memanaskan panci, sebuah bau gosong pun menhalir ke hidung, menandakan bahwa nasi sudah jadi dan terjadi proses overheat. itulah kira-kira yang terbersit dalam benak. namun saat nasi dicicipi yang terjadi adalah nasi setengah matang dengan tingkat kegosongan 30%.

peristiwa diatas sejenak membuat sebuah keheranan, tapi juga memberikan pelajaran penting dalam hidup.
1. bahwa api bukan tugas untuk mematangkan tapi memanaskan, atau membakar.

2. dengan api yang besar bukan berarti proses menanak nasi menjadi lebih cepat, tapi justru menjadikannya overheat. bahkan bisa jadi kebakaran.

3. yang mematangkan nasi adalah proses hantaran panas dan waktu yang lama.

dalam hidup terkadang kita selalu menganggap bahwa cobaan rintangan adalah api yang membuat kita matang. bahkan sudah bukan jadi rahasia lagi, saat seseorang menggambarkan sebuah proses penggemblengan dalam dunia pendidikan diibaratkan sebuah proses pemanasan bongkahan emas yang bercampur dengan batu yang berakhir mencairkan. atau contoh lainnya sebuah proses pembentukan besi dari bibit besi yang tercampur dengan pasir. dengan bantuan panas tinggi emas atau besi akan terpisah dan menghasilkan kemurniannya.
penulis mengganggap bahwa penggemblengan hanya bersifat penyaringan atas potensi dan pembentukan jati diri. tapi kematangan tetap tidak bisa tanpa cara yang pas dan kadar yang pas. seperti halnya air dan api dalam sebuah wajan contoh memasak nasi diatas.

air dalam dunia pendidikan bagaikan ilmu dan hikmah yang terus diberikan pada peserta didik oleh para pendidik langsung maupun tidak langsung. air ini bersifat menenangkan pikiran, melembutkan hati, menumbuhkan cinta dan mimpi serta mencerahkan masa depan.
api dalam dunia pendidikan bagaikan tempaan hidup, penugasan, bersifat membakar diri yang angkuh, menempa hati yang keras, dan mendisiplinkan diri.

maka sebuah kesimpulan didapatkan, bahwa dalam dunia pendidikan air dan api tak akan lepas dari fungsinya yang saling mempengaruhi dan melengkapi.

Selasa, 02 Februari 2016

Pelajaran Dari Gua Hiro

Siang itu tak terbersit dalam pikiran atau hati untuk melangkahkan kaki lebih, tapi allah swt sang penguasa hati dan sang pengatur sekenario menjadikan hati ini melangkah tuk menuju suatu daerah bersejarah dalam islam.

Jabal nur namanya, atau diartikan gunung nur, tak diketahui siapa yang pertama kali menamai gunung ini demikian, tapi yang pasti dari gunung inilah terjadi sebuah hal yang sakral yakni turunnya wahyu dan pelantikan nabi. sebuah gunung batu dengan ketinggian yang curam, tumpukan batu menjadikannya gersang, dan sebagian membentuk sebuah gua kecil, kelak gua kecil inilah menjadi tempat nabi mengasingkan dirinya untuk beribadah pada Allah menghindari adat jahiliyah yang penuh dosa dan keserakahan.
Saat menempuh anak tangga yang dibuat menuju puncak, tak lah mudah. perlu perjuangan tinggi tuk sampai di puncaknya. gunung batu ini memang tak setara tingginya dengan gunung manapun dengan gunung gunung di indonesia atau bumi lainnya. tapi gunung yang tak sedikitpun ditumbuhi tanaman ini mampu menjadi saksi sejarah bagaimana seorang manusia istimewa dilantik oleh Allah menjadi pemimpin umat akhir zaman di usianya yang ke 40 tahun. dan dari ketinggiannya pula turun seorang manusia pilihan, ia sangat ketakutan berlari menuju rumah isterinya. bukan sebuah ketakutan yang tak beralasan, tapi tentu saja yang penuh dengan hikmah.
sembari melangkahkan kaki ke-tiap anak tangga, sebuah kekaguman selalu muncul dalam pikiran, membentuk sebuah pelajaran penting. dan beberapa pelajaran penting yang muncul dari sebuah tempat kejadian ini, antara lain :

1. Tempatnya yang menjulang tinggi berada diatas puncak, yang melelahkan bagi sipendakinya, mengartikan bahwa  perlu adanya perjuangan keras tidak hanya untuk mencapai sebuah keberhasilan tapi untuk dinyatakan layak menjadi orang pilihan. tuk menghasilkan orang luar biasa tak
2. Sikap nabi yang berdiam diri di gua hiro beribadah pada allah swt dan menghindari kemaksiatan dan keduniaan, mengartikan bahwa sosok pilihan selalu keluar dari rasa nyamannya atau ketidak nyamanannya, mencari hal yang lebih berarti, mendekatkan diri pada hal yang lebih besar, dengan mengkosongkan diri dari hal hal yang menjadikan kita terlena.
3. Amanah yang besar tak pernah diimpikan, tak pernah diinginkan, tapi tanggung jawab yang besar memang tak pernah diserahkan oleh allah kecuali pada orang yang luar biasa.
4. Ketakutan nabi mengisyaratkan ia tak pernah bermimpi akan sebuah tahta atau kedudukan terlebih lagi semua itu mengandung tanggung jawab besar. karena menjadi panutan bagi semua manusia hingga akhir zaman sungguh tak mudah.