"didiklah anakmu sesuai dengan zamannya", ungkapan tersebut sering dinyatakan dan dikatakan sebagai himbauan kepada para pendidik terutama orang tua untuk mengajarkan cara hidup yang baik dan benar kepada anak-anaknya, dan guru kepada muridnya. kalimat "sesuai dengan zamannya" memiliki arti yang sangat luas, karena sesuai artinya cocok, cocok artinya ada keserasian. maka pendidikan yang diberikan mesti serasi, dengan alam dan pola pikir, bahkan kemampuan anak.
setiap orang memiliki tujuan dan ambisi dari sebuah kehoidupan, dan hal itu dilatar belakangi dari apa yang ia yakini, atau dalam istilah lain adalah "al-mu'taqodat". keyakinan ini membentuk cara berpikir seseorang, dan anggapan yang membentuk sebuah nilai-nilai atau "al-qiyam". dan nilai ini lah yang membulak balikan cara kita menyikapi sesuatu terutama tujuan hidup. tujuan yang dalam istilah arab dikatakan "al-ahdaf" akan menjadi tolak ukur kita dalam bersikap. karena tujuan inilah lahirlah sebuah pemikiran akan sebuah tatanan prilaku atau ahlak/ suluk.
pendidikan disebuah negara atau daerah terbentuk dari nilai-nilai tersebut diatas, almu'taqodat - alqiyam - alahdaf - assuluk. maka indonesia yang tumpuan atau sumber terbentuknya sebuah aturannya adalah pancasila yang mengandung nilai-nilai pokok dalam berbangsa dan bernegara, maka kemudian dijabarkan dalam UUD 45, tersebutlah didalamnya bahwa tujuan dari pendidikan Indonesia adalah "mencerdaskan kehidupan bangsa". oleh karena itulah singkatnya, bahwa tatanan kehidupan bernegara di indonesia terlahir dari tujuan yang dicetuskan.
fenomena korupsi yang merupakan bagian dari sebuah kehidupan berbangsa indonesia adalah bagian dari hasil pendidikan indonesia. dimana nilai-nilai pendidikan hanya mengandung nilai intelektualitas, bukan nilai spiritualitas.
0 komentar:
Posting Komentar