Pages

Subscribe:

Labels

Minggu, 07 Juli 2013

SABAR DAN BERSYUKUR

Kehidupan yang dijalani setiap manusia, tak akan luput dari namanya kesalahan. Dari sebuah kesalahan itu manusia ada yang berpikir dan mengambil pelajaran, namun ada pula yang tidak menyadari bahkan masa bodoh atas kesalahan tersebut.
Dari berbagai kesalahan itu temasuk pada golongan maksiat, dan dinamai dosa. Namun dosa yang diperbuat oleh manusia tidak akan berarti apa-apa didepan sang kholiq, jika disertai dengan mohon ampunan.
Rasulullah SAW bersabda:

كل ابن ادم خطاء، وخير الخطائين التوابون.

“Setiap anak adam pasti berbuat kesalahan dan dosa.  Dan sebaik-baiknya orang yang berdosa adalah orang yang bertaubat“.
 Hadis diatas menunjukan akan kejelasan posisi manusia di dunia yang tak lepas dari dosa.  Sebuah konsekwensi dari dosa itu adanya sebuah peringatan, atau hukuman.
Maka hukuman yang Allah berikan bukan semata-mata Allah benci, melainkan sebuah peringatan dan konsekwensi dari sebuah perbuatan. Allah mengajarkan kita sebuah hukum kausalitas, yang itu semua akan dihadapi manusia didunia ini. Namun terkadang manusia lupa bahwa hukuman yang Allah berikan didunia ini melainkan adalah bentuk kasih sayang Allah dan pembelajaran dari-Nya. Ia ingin memberikan sebuah pelajaran penting bahwa siksa dunia yang tidak seberapa itu adalah akibat dari sebuah perbuatan dosa yang manusia perbuat. Sehingga harapannya ia akan cepat menyadari dan bertaubat serta kembali pada lindungan Allah swt.
Sabda Rasulullah SAW. :

إذا أراد الله بعبده خيرا عجل له العقوبة في الدنيا، وإذا اريد بعبده شرا أمسك عنه بذنبه, حتى يوافي به يوم القيامة.

“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka ia akan segerakan hukuman bagi hambanya di dunia ini, dan apabila Allah menghendaki keburukan bagi hambanya, ia akan menahan siksa atas dosanya sampai ia penuhi di hari kiamat “.
Hadis diatas menunjukan bahwa sangat tidak dapat kita pungkiri atas luasnya rahmat Allah, saat manusia berbuat dosa pada-Nya, Ia masih tetap membuka pintu taubat, atau bahkan ia tunda sampai manusia bertaubat atas segala dosanya. Namun sayang, manusia selalu saja berburuk sangka pada tuhannya. Manusia mengira bahwa apa yang ia alami dalam dunia ini adalah karena takdir tuhannya, atau bahkan manusia berkata “bahwa Allah membenciku”.
Na’udzubillah tsumma na’udzubillah, kita berlindung pada Allah atas segala dengki dan penyakit hati ini, semoga Allah senantiasa membimbing kita dan menjadikan kita menjadi orang yang selalu sabar dan bersyukur atas ni’mat dari-Nya, amin.

Wallahu a’lam..

0 komentar: