Pages

Subscribe:

Labels

Sabtu, 30 Maret 2013

EVALUASI PENDIDIKAN CARA ALLAH


Pendidikan dengan segala bentuknya merupakan kebutuhan setiap mahluk bernama manusia, dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem pendidikan yang dapat  mempersiapkan pesera didik untuk menyongsong masa depannya karena peserta didik adalah generasi yang akan menggantikan posisi orang dewasa. Namun sesuai dengan zamannya pendidikan zaman dahulu kala sering kurang disadari pelaksanaannya sehingga terkesan kurang sistematis dan tidak terencana, yang oleh karenanya nampak seolah-olah pendidikan itu hanyalah merupakan proses alami yang terjadi dengan sendirinya.
Sementara itu sifat dari suatu pendidikan dan perbedannya dengan sistem lain baru dapat dipahami dengan seksama dimana harus dipahami adakah perbedaan konsep tentang manusia menurut islam dan menurut agama lain, serta sejauh mana dia tercermin dalam yang dinamakan Alquran dan hadis nabi. Hal pertama yang perlu diingat adalah bahwa islam tidak membenarkan adanya dosa warisan atau dosa asal karena islam mengajarkan bahwa manusia itu lahir dalam kondisi fitri yang terbebas dari segala macam salah dan dosa, sehingga ketika kemudian ia terlibat dalam tindakan kejahatan di kemudian hari maka seseungguhnya hal itu semata-mata disebabkan oleh kegagalannya melawan godaan setan.
Berbeda dengan ciptaan Allah yang lainnya manusia merupakan mahluk yang paling sempurna di antara mahluk-mahluk lainnya, dan apa yang secara mendasar memberdakannya adalah terletak pada akalnya.
Namun disisi lain, sekalipun manusia dianggap istimewa sehingga dapat mengemban amanat sebagai khalifah dibumi, ia pun adalah mahluk yang lemah, yang suka membantah dan ingkar kepada Allah, mudah lupa dan banyak melakukan kesalahan namun mempunyai batas untuk sadar kembali. Bertolak dari pandangan tersebut, ditemukan hal-hal yang prinsipil, bahwa untuk memperbaiki kesalahannya, perlu adanya perbaikan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu sangat diperlukan untuk mengukur dan menjaga posisi serta terbaik itu tetap bisa dipertahankan sampai akhir hayat.
Evaluasi yang dilakukan Allah terhadap umat manusia mengandung pengertian bahwa manusia senantiasa dalam pengawasan Allah yang apabila hal ini disadari oleh manusia berarti ia akan hati-hati dalam bertingkah laku.
Alquran sebagai sumber pendidikan islam, banyak mengungkap konsep evaluasi di dalam ayat-ayatnya sebagai acuan bagi manusia untuk hati-hati dalam melakukan sesuatu. Selain itu pula terdapat hadis-hadis menyinggung pembahasan evaluasi, seperti salah satunya yang disabdakan oleh Rasulullah Saw.
قال النبي: إن عظم الجزاء مع عظم البلاء، وإن الله تعالى إذا احب قوما ابتلاهم فمن رضي فله الرضا ومن سخط فله السخط. (الترميذي)
Nabi bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian. Dan sesungguhnya apabila Allah ta’ala mencintai suatu kaum maka Allah akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha maka Allah akan meridhainya, dan barangsiapa yang murka, maka Allah akan memurkainya. (H.R Atturmuddzy)

0 komentar: